Situasi Pendidikan di Masa Pandemi
Tirto.id, Pandemi COVID-19 yang melanda secara global telah menimbulkan perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam sektor pendidikan. Ketika pemerintah banyak negara menerapkan kebijakan pembatasan sosial untuk menekan penyebaran virus, sekolah-sekolah terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan beralih ke metode pembelajaran daring. Peralihan ini tidak hanya mempengaruhi cara guru menyampaikan materi, tetapi juga cara siswa menerima pelajaran.
Dari segi akademis, siswa mengalami tantangan baru. Pembelajaran daring sering kali mengakibatkan kesulitan bagi siswa dalam memahami pelajaran dan berinteraksi dengan pengajar. Banyak anak yang membutuhkan dukungan tambahan untuk bisa beradaptasi dengan alat dan platform teknologi yang baru. Terlebih lagi, mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang beruntung mungkin tidak memiliki akses yang memadai terhadap perangkat keras atau koneksi internet yang stabil, sehingga semakin membatasi kesempatan belajar mereka.
Selain dampak akademis, interaksi sosial juga sangat terpengaruh. Sekolah bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga menjadi arena interaksi antara teman sebaya. Pembelajaran daring mengurangi kesempatan siswa untuk berinteraksi secara langsung, yang sangat penting di masa pertumbuhan mereka. Situasi ini tidak hanya mempengaruhi perkembangan sosial anak-anak, tetapi juga dapat berkontribusi pada perasaan kesepian dan isolasi.
Dalam menghadapi tantangan ini, peran kakak sebagai pendukung menjadi sangat penting. Kakak dapat membantu adik-adik belajar secara lebih efektif dengan memberikan bimbingan tambahan atau berbagi kegiatan membaca bersama. Hal ini tidak hanya membantu anak untuk lebih memahami pelajaran, tetapi juga dapat memperkuat hubungan di antara mereka. Di tengah kesulitan yang dihadapi dalam situasi pembelajaran daring, dukungan emosional dan akademis antar anggota keluarga menjadi sangat krusial untuk memastikan keberhasilan pendidikan anak-anak di masa sulit ini.
Kehangatan dalam Keluarga: Peran Kakak
Di tengah situasi sekolah daring, peran kakak menjadi semakin signifikan sebagai pengganti guru bagi adik-adiknya. Kehadiran kakak yang mendampingi saat belajar tidak hanya memberikan bantuan akademis, tetapi juga memperkuat ikatan emosional dalam keluarga. Membaca buku bersama merupakan salah satu aktivitas yang dapat mendekatkan hubungan antara kakak dan adik, sekaligus memberikan dukungan intelektual yang diperlukan dalam proses pembelajaran.
Melalui kegiatan membaca, kakak berkesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan adiknya. Mereka bisa mengeksplorasi berbagai tema, mulai dari cerita fiksi hingga informasi edukatif, yang merangsang rasa ingin tahu dan minat belajar adik. Kakak yang membacakan buku dengan antusiasme akan menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga adik merasa lebih termotivasi untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam sesi membaca tersebut. Pengalaman ini tidak hanya menambah wawasan adik, tetapi juga dapat meningkatkan keterampilan bahasa dan pemahaman bacaan mereka.
Selain manfaat akademis, dukungan emosional yang diberikan kakak juga sangat penting. Dalam masa-masa sulit, dimana adik mungkin merasa kesepian atau tertekan karena harus belajar dari rumah, keberadaan kakak dapat memberikan rasa aman dan nyaman. Dengan berbagi cerita dan membahas isi buku, kakak tidak hanya membantu adik memahami materi pelajaran, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan keterampilan sosialnya. Ini menciptakan lingkungan belajar yang positif, yang pada akhirnya memberikan kontribusi terhadap perkembangan pribadi dan akademis adik.
Dengan cara ini, hubungan kakak-adik tidak hanya terbatas pada relasi sibling, tetapi berkembang menjadi kemitraan yang saling mendukung. Melalui aktivitas membaca buku yang teratur, dinamika keluarga pun semakin harmonis, menciptakan ikatan emosional yang kuat di tengah tantangan pembelajaran daring ini.
Manfaat Membaca Buku Bersama
Membaca buku bersama anak memiliki banyak manfaat yang signifikan bagi perkembangan mereka. Aktivitas ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan literasi, tetapi juga dapat memperkuat ikatan emosional antara kakak dan adik. Ketika kerap dilakukan, kegiatan membaca bersama akan membantu anak memahami berbagai kosakata baru dan struktur kalimat, yang sangat penting dalam penguasaan bahasa mereka.
Salah satu daya tarik dari membaca secara berpasangan adalah lapangan imajinasi yang terbuka. Anak yang mendengarkan cerita akan mendapat kesempatan untuk membayangkan adegan dan karakter dalam kisah tersebut. Hal ini sangat penting dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas mereka. Seringkali, mereka akan menghubungkan pengalaman pribadi dengan apa yang mereka baca, yang selanjutnya memperkaya pengalaman literasi mereka. Melalui pertanyaan dan diskusi yang muncul setelah membaca, mereka belajar berkomunikasi secara efektif, memperdalam pemahaman konteks cerita, serta menciptakan potensi interaksi sosial yang lebih baik.
Dalam konteks pendidikan daring, membaca buku bersama juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi rasa stres dan kebosanan yang sering dialami anak-anak. Di tengah tuntutan belajar yang meningkat, waktu berkualitas yang dihabiskan untuk membaca tidak hanya memberikan pengalihan yang menyenangkan, tetapi juga menjaga suasana hati yang positif. Aktivitas membaca ini dapat dianggap sebagai penghilang stres yang membuat anak-anak merasa lebih nyaman dan terhubung dalam suasana yang penuh kehangatan. Dengan memanfaatkan momen ini, mereka juga dapat dibentuk menjadi pembaca yang mencintai buku, menjadikan mereka lebih termotivasi untuk terus belajar dan menjelajahi dunia baru melalui literasi. Membaca bersama bukan hanya tugas, tetapi pengalaman berharga yang memperkaya kehidupan anak-anak kita.
Menciptakan Rutinitas Membaca di Rumah
Membaca adalah aktivitas yang sangat penting, terutama bagi anak-anak yang sedang menjalani sekolah daring. Salah satu cara untuk mendukung proses pembelajaran anak adalah dengan menciptakan rutinitas membaca yang konsisten di rumah. Salah satu langkah awal yang dapat diambil adalah menjadwalkan waktu khusus untuk membaca setiap hari. Misalnya, saat pagi sebelum memulai pelajaran atau sore setelah sesi sekolah. Dengan memiliki waktu yang ditentukan, anak-anak akan lebih mudah membangun kebiasaan ini dan menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.
Pemilihan buku yang sesuai dengan usia dan minat anak juga sangat berpengaruh. Buku yang menarik akan membuat anak lebih termotivasi untuk membaca. Anda bisa mengajak anak untuk berpartisipasi dalam pemilihan buku, sehingga mereka merasa lebih terlibat. Selain itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman untuk membaca. Buatlah sudut baca di rumah dengan pencahayaan yang baik dan posisi duduk yang nyaman. Dengan suasana yang tenang dan menyenangkan, anak akan lebih fokus dan menikmati waktu membaca mereka.
Melibatkan seluruh anggota keluarga dalam kegiatan membaca juga sangat dianjurkan. Anda bisa membuat sesi membaca bersama di mana setiap anggota keluarga membaca buku mereka sendiri, atau Anda membaca satu buku yang sama secara bergantian. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat ikatan antara anggota keluarga, tetapi juga menciptakan suasana yang positif dan mendukung kebiasaan membaca. Untuk buku rekomendasi, pilihlah buku yang sesuai dengan usia dan minat anak, serta buku yang dapat menjadi alat diskusi menarik setelah membaca. Misalnya, cerita fiksi dan non-fiksi yang sesuai dengan kurikulum sekolah mereka dapat menjadi pilihan yang baik.